|
|
BUDIDAYA CABE BERBASIS ORGANIK
DALAM POLYBAG
Sebenarnya masih banyak lahan di sekitar
kita yang belum kita manfaatkan. Salah satu upaya pemanfaatan lahan pekarangan
adalah dengan menanam sayuran dalam pot/polybag asalkan kondisi agroklimatnya terpenuhi.
Bertanam cabe dalam polybag misalnya dapat diupayakan dalam rangka pemanfaatan
lahan pekarangan dan lahan-lahan sempit terutama di wilayah perkotaan sehingga
dapat menunjang kebutuhan keluarga. Lebih-lebih di perkampungan masih luas dan
banyak sekali lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Kenapa tidak
dimafaatkan? Ya karena pemiliknya belum mengetahui cara memanfaatkannya. Lha
inilah di antara cara memanfaatkannya.
Pada awalnya bertanam cabe dalam pot dilakukan
sebagai upaya mengatasi keterbatasan lahan yang tersedia. Dalam
perkembangannya, bercocok tanam cabe dalam wadah memiliki nilai artistik
tersendiri sehingga selain bisa menikmati buahnya, keindahan pohon, dan
warna-warni buahnya juga bisa dinikmati. Tidak mengherankan jika sekarang bercocok
tanam cabe dalam wadah semakin banyak digemari orang dan telah menjadi hobi
masyarakat perkotaan.
Bertanam cabe dalam polybag relatif mudah
dilaksanakan, namun demikian teknis budidaya yang dilaksanakan tetap mengacu
pada budidaya cabe secara umum dengan memperhatikan : pemilihan jenis dan
varietas benih, persemaian, penyiapan media tanam dan lokasi penanaman.
Yang dimaksud berbasis Organik karena sedikit
sekali penggunaan pupuk dan obat yang berkimia. Itupun kalau diperlukan. Yang
lebih dominan adalah menggunakan Suplemen Organik Tanaman (SOT).
SYARAT-SYARAT TUMBUH
Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan
hasil yang maksimal sesuai dengan potensi produksinya, tanaman cabe memerlukan
kondisi lingkungan yang sesuai. Banyak faktor lingkungan yang menentukan
pertumbuhan cabe. Tetapi secara umum, terdapat empat faktor lingkungan utama
yang sangat menentukan , yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air.
a. Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam proses
kehidupan tanaman. Hal ini karena semua proses biokimia tanaman sangat
dipengaruhi oleh suhu. Supaya tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik, suhu ideal
untuk pertumbuhannya harus dipenuhi. Tanaman cabe secara umum dikenal sebagai
tanaman sayuran yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas, yakni
pada kisaran 15-32 derajat Celcius. Berdasarkan hasil penelitian, suhu optimum
tanaman cabe berkisar antara 24-30 derajat Celcius.
b. Cahaya
Cahaya memiliki pengaruh tidak kalah pentingnya
dengan suhu. Cahaya merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis tanaman.
Tanaman membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang sehat
dan pembentukan buah yang maksimum selama masa produksinya. Pada tanaman cabe
pada umumnya, cahaya yang dibutuhkan selama 12 jam/hari (berbeda sesuai varietas),
sedangkan untuk tanaman cabe dalam wadah/pot, kebutuhan cahayanya dapat
direkayasa sesuai kebutuhan, bisa juga dengan menambahkan naungan seperti
paranet. Naungan ini sifatnya mengurangi intensitas matahari yang terlalu
tinggi. Dengan begitu, cahaya yang dibutuhkan tanaman cabe akan tetap sesuai
dengan kebutuhannya.
c. Tanah
Fungsi tanah bagi tanaman tidak hanya
menyediakan unsur-unsur mineral, tetapi juga sebagai tempat berpegang dan
bertumpunya tanaman agar dapat tumbuh tegak.
Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama
dengan bertanam cabai di lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal
dari lapisan atas tanah, dan mampu mengikat cukup air.
Media tanah yang baik adalah campuran tanah
humus, sekam padi dan pupuk kandang fermentasi dengan komposisi 1:1:1.
pH tanah ideal yang dibutuhkan tanaman cabe
berkisar antara 4,5-7. Untuk pH tanah yang terlalu rendah (asam) dapat dinaikan
dengan menambahkan kation basa seperti kalsium oksida (Cao) atau lebih populer
dengan sebutan kapur dolomit. Sebaliknya, pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat
menambahkan unsur belerang (sulfur). Tanah yang digunakan sebagai media tanam
sebaiknya remah atau poros. Dengan tanah yang poros perakaran akan mudah untuk
melakukan proses respirasi (pernapasan).
d. Air
Bagi tanaman, air tidak hanya berfungsi sebagai
sistem pelarut sel tanaman, tetapi juga sebagai media pengangkutan unsur-unsur
makanan di dalam tanah. Karena itu air, air sangat diperlukan dalam proses
pertumbuha tanaman. Air yang digunakan sebaiknya bebas polutan dan berkadar
garam rendah. ph air yang optimum pada tanaman cabe berkisar antara 5-7, dengan
kelembababn udara 70-80%. Tanaman cabe lebih menyukai kelembababn rendah
daripada kelembaban yang tinggi.
Pemilihan benih :
a. Ada jenis cabe yang tumbuh baik saat musim
hujan namun kurang optimal saat musim kemarau, demikian pula sebaliknya. Dengan
demikian, pengetahuan mengenai deskripsi dan sifat-sifat jenis dan varietas
cabe mutlak diperlukan sebelum kita memutuskan untuk menanamnya. Namun secara
umum, tanaman cabe menghendaki kondisi agroklimat seperti penjelasan di atas.
b. Benih cabe dibuat sendiri. Caranya, pilih buah
cabe yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat dan tidak
terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara
memanjang. Cuci biji lalu dikeringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran
dan warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat.
c. Bila kesulitan membuat sendiri, benih cabe dapat dibeli di toko
pertanian setempat.
d. Benih yang akan ditanam diseleksi dengan cara merendam dalam air,
biji yang terapung dibuang.
Persemaian :
1. Dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai
bahan tanam di dalam polybag. Persemaian sebelum tanam di tempat permanen
(polybag), sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai berupa bak plastik
atau bak kayu dengan ketebalan/kedalaman sekitar 10 cm yang dilubangi bagian
dasarnya untuk pengaturan air (drainase).
2. Untuk mempercepat tumbuhnya benih, Sebelum disemaikan, benih
diperlakukan dengan cara merendamnya dengan air hangat (50 derajat
Celcius) semalam. Lebih baik lagi bila diberi zat pengatur tumbuh seperti
Atonik, Biji yang terapung dibuang, sedangkan biji yang tenggelam digunakan
sebagai benih.
3. Untuk mengurangi patogen atau penyakit yang mungkin terbawa
bersama biji lakukan perendaman selama 10 menit dengan larutan PHEFOC
Pengendali Hama Tanaman supaya patogen/penyakit yang
menempel mati. Lebih baik lagi jika airnya dicampur pula dengan larutan SOT
(Suplemen Organik Tanaman)
4. Benih yang ditanam harus mempunyai bentuk, ukuran, dan warna yang
seragam, bersih, dan tidak keriput.
5. Media persemaian dipermentasi lebih dulu dari bahan pupuk kandang
halus dan sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1 dan disiram dengan air capuran
SOT berukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air sampai merata dan didiamkan
dengan tertutup selama 1- 2 hari.
6. Tebarkan benih secara merata di media
persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman
dipindah/dicabut akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam di atasnya
ditutup selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat
teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab.
7. Penyiraman media penyemaian bisa menggunakan sprayer. Media semai
cukp disiram satu hari sekali. Namun bila cuaca cukup panas, penyemaian benih
dapat disiram hingga dua kali sehari.
8. Selama masa penyemaian, harus dihindari pemakaian pupuk yang
berlebihan dan kontak langsung benih dengan cahaya matahari.
9. Bila proses penyemaian berjalan baik, dala 4-5 hari bibit cabai
akan mulai berkecambah. Setelah berumur 4 minggu, bibit sudah dapat dipindahkan
kedalam polybag kecil.
Pembibitan
1. Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe
umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan
ke tempat pembibitan.
2. Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau
bumbungan dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke
dalamnya campuran tanah, pasir dan bhokasi yang sudah
difermentasi dengan SOT
3. Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan
hati-hati. Pada saat bibit ditanam di polybag/bumbungan, tanah di sekitar akar
tanaman ditekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan
bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya.
Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat
pemindahan di tempat terbuka.
4. Bibit bisa ditanam di polybag setelah
berumur 21-40 hari.
Penyiapan media tanam Polybag :
1. Siapkan polybag tempat penanaman berukuran
35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
2. Buat campuran dengan komposisi tanah, pupuk
kandang/bhokasi dan sekam (brambut) dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak yang
dibutuhkan. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga
air tidak tergenang dalam polybag.
3. Semprot dengan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah dan tunggu
beberapa jam.
4. Bahan-bahan tersebut disiram dengan air yang
bercampur SOT (ukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air) sampai
merata. Bisa ditambah seukuran 5 gr Urea + 10 gr ZA per polybag
kemudian disiram dengan air agar pupuk larut dalam tanah.
5. Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag
setinggi 3/4 dari volume polybag dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media
tanam lebih siap.
Penanaman di Pot
Untuk melakukan penanaman cabe dalam wadah/pot,
yang perlu diperhatikan adalah diameter dan kedalaman wadah, hal ini terkait
dengan perakaran cabe yang menyebar menembus cukup dalam antara 30-50 cm. Pot
yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :
1. Mampu mendukung perkembangan perakaran.
2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan
air berelebih.
3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu
aerasi dan drainase.
4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
5. Tidak mudah lapuk dan pecah.
6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan
udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.
7. Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah
liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan
pot anyaman bambu. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik
sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi
layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.
Penanaman :
1. Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam polybag.
2. Pilih bibit cabe yang baik yaitu yang
pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama penyakit
3. Siapkan polybag yang akan ditanami. Sebaiknya
polybag yang telah siap ditanami sudah ditempatkan pada tempat masing-masing
apabila memang sudah ada rencana, agar tidak terjadi pemindahan
lagi. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di
tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
4. Wadah media bibit dari plastic harus dibuka dulu sebelum ditanam.
Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit
memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur
sendiri.
5. Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Tanam
bibit tepat di bagian tengah dan tambahkan media tanahnya hingga mencapai
sekitar 2 cm dari bibir polybag
6. Waktu penanaman pada pagi/sore hari untuk mengurangi penguapan.
7. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan
posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih
kuat kemudian dilakukan penyiraman.
Apabila cuaca panas,
sebaiknya tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua
bagian kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama
kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap
segar dan tidak mengalami kelayuan.
Pemeliharaan :
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan antara lain
: pewiwilan/perempelan, penyiraman, pengajiran, pengikatan, penyiangan,
pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.
1) Pewiwilan/perempelan dilakukan terhadap tunas samping yang
muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Lakukan Perempelan
daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di
bawah percabangan pertama..
2) Penyiraman; Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari
sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu
atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi, karena pada siang harinya
tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis. Penyiraman sebaiknya
dilakukan.
3) Pengajiran; Ajir (lanjaran) ditancapkan dalam polybag di samping tanaman
pada jarak 10 cm dari pangkal batang.
4) Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk huruf “8“ sehingga tidak menghambat
pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap
tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada umur 10-15 hari setelah tanam (hst), di
atas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah umur pada umur 10 –
15 hari hst, di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah
50 – 60 hst.
5) Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu
sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.
6) Pemupukan :
a. Setelah usia 1 minggu semprot dengan SOT (3
tutup botol SOT dilarutkan dalam 14 liter air) dan lakukan seminggu sekali pada
tanaman. Umur 30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa
campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar.
b. Setelah 2 minggu dipupuk dengan Urea sebanyak 5
gr/tanaman atau 1 ons dilarutkan dengan air dan siramkan untuk 20 tanaman, dan
dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai umur 2,5 bulan. Penggunaan pupuk
kimia hanya diberikan max 30 % dari penggunaan Urea ketika tanpa menggunakan
SOT
7) Pengendalian hama: hama yang dominan menyerang adalah kutu
daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu
bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman.
Pengendaliannya:
a. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang
telah diolesi dengan Antraxtan/ lem yang mengandung “eugenol“ untuk
menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam
polybag.
b. Untuk mengendalikan serangga pengisap daun
seperti Thrips, Aphid, penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan
cendawan, gunakan fungisida dengan menggunakan PHEFOC. Dosis
dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.
Masa Panen dan Pemetikan:
1. Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah masuk
fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari
setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen
berikutnya setiap 3-4 hari sekali / sesuai dengan kondisi buah.
2. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar
percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
3. Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC
apabila ada serangan hama dan penyakit.
Kesimpulan :
Menanam cabe dalam polybag cukup mudah dilaksanakan dan tidak
memerlukan biaya yang besar. Begitu pula tanaman terong, tomat, dan sebagainya.
Caranya tidak jauh berbeda dengan keterangan di atas.
Budidaya seperti ini merupakan salah satu
upaya memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan sekitar rumah yang masih kosong,
disamping untuk memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus untuk memperindah halaman
rumah. Apabila dilakukan di areal yang luas, tananam cabe dll, dalam polybag
juga menjanjikan peluang bisnis yang cukup baik, selain menjual hasilnya juga
bisa menjual benih dalam polybag atau tanaman cabe yang sudah berbuah dengan
harga yang pantas.
Materi yang sederhana ini dihimpun dari hasil
pelatihan, dipadukan dengan rujukan dari berbagai sumber yang
mendukung dan ditulis oleh: Zainuddin_diposting ulang oleh BCO Pringsewu
|
ARTIKEL |